jejakhukumnusantara.com, Jawa Tengah – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melantik dan mengambil sumpah jabatan 297 orang pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator, dan pejabat pengawas, di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pelantikan dilakukan di Gedung Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Semarang, Jumat (01/09/2023).
Dalam kesempatan itu, Gubernur Ganjar berpesan agar ASN menjaga integritas. Sehingga tidak tergoda dengan segala godaan yang datang.
“Saya pesankan karena saya mau selesai, maka agar tidak tergoda. Pertama adalah integritas yang memudar. Biasanya tergoda dengan gratifikasi, tergoda sogokan, atau barangkali niatnya untuk korupsi,” kata Ganjar .
Ganjar menitip kepada ASN untuk berani membentengi diri. Apalagi, selama 10 tahun kepemimpinan Ganjar, mereka sudah mempraktikkan untuk membentengi dirinya. Orang nomor satu di Jateng itu percaya, dengan menjaga diri, maka akan kuat. Godaan terbesarnya, kata Ganjar, yaitu kalau digempur dari luar, dan dipaksa dari luar. Hal itu sangat berat. Sehingga, satu sama lain harus saling menguatkan.
Yang kedua, imbuhnya, agar ASN memberikan layanan pada masyarakat yang terbaik. Dan, yang ketiga, tetap menjaga ideologi negara, seperti Pancasila dan UUD 1945, mengingat hal itu sebagai sesuatu yang paling dasar seperti Pancasila.
Dijelaskan, saat ini Ganjar terus berkomunikasi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, yang pada 5 September 2023 akan dilantik sekaligus serah terima jabatan.
“Kita akan berbagi pengalaman. Insyaallah dari ASN Jateng siap membantu,” ujar Ganjar.
Sementara, Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jateng lama Ary Widiyantoro mengatakan, sebanyak 297 orang pejabat yang dilantik. Baik jabatan pimpinan tinggi pratama atau eselon II, eselon III atau jabatan administrator dan jabatan pengawas atau eselon IV.
“Eselon II yang dilantik ada 17 orang. Dua orang di antaranya dari rotasi mutasi, dan 14 orang untuk pengisian yang kita ambil dari manajemen talenta, dan satu orang inspektur itu pengukuhan karena ada perubahan SOTK. Yang eselon III dan IV dalam rangka pengisian dan rotasi mutasi,” kata Ary.
Menurutnya, proses sudah dilakukan sistem merit yang ada, dan sesuai dengan kualifikasi, kompetensi, dan pengukuran kinerjanya.
“Alhamdulillah di Pemprov Jateng, meritokrasi kita sudah dapat kategori sangat baik. Sehingga untuk pengisian JPT atau eselon II itu tidak melalui seleksi terbuka. Tapi melalui pemetaan kompetensi,” tambahnya.
Jadi, kata dia, ada penilaian kinerja dan kompetensi yang diintegrasikan bagi mereka yang ada di posisi kuadran sembilan, dan peringkat I itu bisa diambil untuk mengisi jabatan yang kosong sesuai kualifikasi dan kompetensinya.
“Harapan kami untuk yang dilantik dan diambil sumpah janji bisa melanjutkan kinerja dari Pemerintah Provinsi Jateng, dan mereka semangat dalam menjaga integritas,” tambahnya. (Team JHN)