http://Jejakhukumnusantara.com, Jakarta – Jagad maya baru-baru ini dikagetkan dengan viralnya video perundungan yang dilakukan siswa baik SD/SMP/SMA yang dilakukan di lingkungan sekolah. Melihat hal tersebut, Anggota Komisi X DPR RI Lisda Hendrajoni menyayangkan maraknya perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah dengan anak sebagai pelaku utamanya.
“Tentunya kita sangat prihatin ya, kalau kita melihat sekarang mungkin karena memang melihat di media sosial, artinya dari seluruh apapun yang terjadi ini cepat sekali kita tahu. Tapi jangan-jangan ini juga sudah terjadi beberapa tahun yang lalu kita belum tahu juga gitu ya,” ujarnya kepada Parlementaria di sela Kunjungan Kerja Komisi X di Malang, Rabu (5/10/2023).
Menurut Politisi Fraksi Partai NasDem ini, perundungan di lingkungan sekolah harus dilihat dari dua faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Dari faktor internal, perundungan oleh anak bisa terjadi akibat pola pengasuhan dan aspek jati diri yang dimiliki oleh anak.
Sedangkan dari faktor eksternal, lingkungan sekolah, pergaulan hingga media sosial dapat menjadi pemicu perundungan terjadi. “Kalau kita lihat, kemarin itu mereka bukan berantem saling pukul ya, tapi lebih kepada menganiaya teman seperti itu. Jadi begitu temannya sudah jatuh, sudah tidak berdaya pun, mereka masih terus pukul, itu kan seperti di game ya, kalau di game itu kan sampai dia betul-betul tidak bernyawa gitu ya baru dia berhenti gitu,” jelasnya.
Untuk itu, ia pun mendorong semua pihak untuk dapat memberikan perhatian lebih kepada anak-anak. Utamanya ketika anak mulai mengenal teknologi.
“Efek-efek seperti ini yang memang harus kita waspadai. Tentu ini menjadi perhatian kita semua, mulai dari orang tua, bapak ibu guru di sekolah, masyarakat semuanya ya. Tentu kita harus benar-benar ini apa yang harus kita lakukan untuk anak-anak kita tercinta,” harapnya. (*)