JHN– Minahasa. Malam Rabu (24/9/2025) di Desa Kasuratan, Kecamatan Remboken, seharusnya hanya menjadi rutinitas biasa. Namun, denting gelas dan aroma alkohol di rumah KP berubah menjadi awal tragedi berdarah yang mengguncang warga setempat. Seorang pemuda, Rafi Rivaldo Pangajow (24), kehilangan nyawanya secara mengenaskan dalam pesta miras yang berubah menjadi ajang penganiayaan brutal.
Sekitar pukul 23.00 WITA, di rumah KP, pesta minuman keras itu berlangsung bersama beberapa rekan, termasuk SS (17). Suasana yang awalnya ramai mendadak memanas ketika ayah tiri KP meminta pesta dihentikan. Permintaan sederhana itu justru menyulut pertengkaran. KP yang sudah dipengaruhi alkohol menolak keras, sementara suara-suara meninggi. Di tengah ketegangan, Rafi mencoba melerai, tak menyangka niat baiknya justru menjadi awal petaka.
Amarah KP meledak. Ia meraih pisau dan tanpa ragu menikam Rafi empat kali, tiga di antaranya menembus tubuh korban. Belum sempat korban bangkit, SS ikut menganiaya dengan memukulnya menggunakan kursi dan menikamnya dua kali dengan pisau dapur hingga bengkok. Jeritan dan kepanikan memenuhi rumah itu, namun nyawa Rafi tak tertolong.
Usai aksi keji tersebut, kedua pelaku kabur. Mereka bersembunyi di Kelurahan Matani, Kota Tomohon, berharap bisa menghilangkan jejak. Namun kecepatan dan ketegasan Tim Resmob Polres Minahasa mematahkan harapan itu. Hanya sehari setelah insiden, Kamis (25/9/2025) siang, KP dan SS berhasil dibekuk berikut barang bukti senjata tajam yang digunakan.
Kapolres Minahasa AKBP Stevent J.R. Simbar, S.I.K. menegaskan kasus ini mendapat perhatian serius pihak kepolisian. “Awal mula kasus ini adalah penyalahgunaan minuman keras yang memicu pertikaian dan berujung pada pembunuhan. Kami mengimbau masyarakat agar tidak mengonsumsi miras berlebihan, karena seringkali hal itu menjadi pemicu utama tindak kekerasan,” ujarnya.
Kini kedua pelaku diamankan di Sat Reskrim Polres Minahasa untuk diproses hukum sesuai ketentuan yang berlaku. Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan menjadi alarm keras bagi masyarakat: betapa mudahnya nyawa melayang akibat emosi sesaat yang diperparah alkohol.
Polres Minahasa melalui pendekatan Presisi – melindungi, mengayomi, dan melayani – menyerukan agar masyarakat menjadikan peristiwa ini pelajaran berharga. Hindari miras, hindari kekerasan, selamatkan generasi muda.
Sumber: laman Polres Minahasa.
By Red.