jejakhukumnusantara.com- Komisaris PT Pupuk Kaltim Gustaaf AC Patty mendapat penghargaan Adiluhung Budaya Ki Sunda Utama kategori Tokoh Budaya Nusantara, Pakar Kewirausahaan, Pertanian dan Anti Intoleran dari Majelis Tritangtu Forum Silaturahmi Sunda Sabuana.
Penghargaan ini diberikan dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia.
Acara penganugerahan bertema Galunggung Award 2025 ini dilaksanakan di kawasan Wisata Alam Geopark Batu Mahpar, Kampung Benjan, Desa Sukamulih, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (18/8/2025).
Dalam penganugerahan tersebut, hadir sejumlah tokoh adat dan budayawan di Jawa Barat. Selain itu, acara ini juga dihadiri Bupati Tasikmalaya H. Cecep Nurul Yakin, S.Pd., M.A.P., serta perwakilan LSM.
Penghargaan Adiluhung Budaya Ki Sunda Utama diberikan kepada para tokoh yang dinilai berjasa dalam memelihara dan melestarikan adat, tradisi, sejarah, seni, religi, serta pendidikan berbasis budaya Sunda.
Gustaaf AC Patty sendiri dinilai sebagai tokoh yang konsisten dibidang pembangunan masyarakat.
Dalam sambutannya, Pupuhu Utama Karatuan Tritangtu, Irjen. Pol. (Purn.) Dr. Drs. H. Anton Charliyan, M.P.K.N., menyampaikan apresiasi kepada para penerima penghargaan sekaligus seluruh pihak yang hadir. Ia menegaskan bahwa penghargaan ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan, tetapi juga pengingat akan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur budaya Sunda.
“Momentum kemerdekaan ini bukan sekadar perayaan nasionalisme, melainkan juga panggilan untuk terus merawat jati diri bangsa melalui kebudayaan. Para penerima penghargaan hari ini adalah teladan nyata bagi masyarakat,” ujar budayawan yang pernah menjabat Kadiv Humas Polri dan Kapolda Jabar itu.
Sementara itu, Gustaaf AC Patty mengaku tersanjung dengan penghargaan ini. Sebagai seorang yang lahir bukan dari tanah Sunda, namun dirinya merasa terhormat mendapat penghargaan dari para sesepuh Sunda.
“Penghargaan ini tidak hanya sebatas untuk orang Sunda, namun diberikan kepada siapapun yang dinilai konsisten dalam pelestarian budaya dan pembangunan masyarakat. Ini bukti dari sikap Nusantara, meski saya dari Maluku, namun dari sini kita belajar pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan dan keragaman, bahwa kita sebagai sebuah bangsa yang majemuk,”terangnya.
Dirinya berharap, kesenian tradisional Nusantara khususnya Sunda bisa terus berkembang, tidak hanya di Nusantara, namun mancanegara.
“Sudah saatnya budaya Nusantara bangkit. Sunda memiliki keragaman tradisi khas, kita punya keunggulan untuk bisa mendunia,”pungkasnya.***