HMS Lee Samuel Lahengko, Ketua Umum (Ketum) Lembaga Anti Korupsi Indonesia (LAKRI) mendorong pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Minahasa Selatan (Minsel) dan pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Utara (Sulut) untuk melakukan pemeriksaan kepada pihak Terkait Dalam Hal Ini Dinas Kesehatan dan Kontraktor Pemenang Lelang untuk di lakukan penyelidikan dan penyidikan atas kasus yang di indikasikan merugikan negara kurang lebih 8 Milyar tersebut.
“Saya mendorong kejari Minsel dan Kejati Sulut untuk melakukan pemeriksaan Kepada Dinkes Minsel dan kontraktor pemenang lelang.” Kata HMS Lahengko Ketum LAKRI
Adanya dugaan dan Indikasi penyelewengan keuangan Negara yang terjadi di Pemerintahan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) dengan ditemukannya bukti-bukti dan data mengenai pekerjaan Pembangunan Bangunan Penunjang Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang di indikasikan asal-asalan Dan tidak Sesuai Spesifikasi Pekerjaan dengan Rancangan Anggaran Belanja (RAB) yang Luar Biasa Kurang Lebih 8 Milyar .
Ketum LAKRI juga menginstruksikan Tim 7 Inteligen Investigasi DPN LAKRI Dan Jajaran Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) dan Dewan Pimpinan Kabupaten (LAKRI) se Sulawesi Utara Untuk membantu pihak Kejaksaan dan Kepolisian Untuk membongkar kasus ini sampai proses berjalan sesuai dengan Aturan Hukum Yang berlaku di Republik Indonesia.
“Saya menginstruksikan seluruh jajaran DPP dan DPK LAKRI se Sulut untuk membantu pihak Kejaksaan dalam membongkar kasus ini sesuai aturan hukum yang berlaku.” Ujar Epen Bole Sapaan Akrab Ketua Umum Lakri di sela-sela kegiatan Bakti sosial Rakyat Bantu Rakyat pembagian Makanan Buka Puasa Yang Di laksanakan Di Bandung bersama DEPIMNAS PRAWIRO INDONESIA GARUDA MERAH PUTIH, DPN LAKRI DAN DPP LASKAR SILIWANGI INDONESIA, Selasa (04/04/2023).
Ketum LAKRI berpesan kepada seluruh jajaran DPP dan DPK LAKRI di Sulut untuk bisa membongkar begitu banyak kasus Korupsi yang terjadi di Sulut. Ada Beberapa Kasus Terkait Rumah sakit dan universitas yang mendapatkan Hibah Kapal Hasil Tangkapan.
“Kasus Dinkes Minsel adalah permuluaan, berikutnya kita bongkar Indikasi Kerugian Negara lainnya yang diduga terjadi di Sulut.” Tutup Epen Bole
*Kepor